(Jakarta. Kamis, 25 Februari 2016). Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman memberikan pembekalan kepada 238 peserta Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) POM TNI, yang terdiri dari 6 personel Mabes TNI, 10 personel POM TNI, 66 personel POM TNI AD, 82 personel POM TNI AL, 63 personel POM TNI AU dan 11 personel Propam Polri yang dilaksanakan di Aula Batalyon Infanteri 6/Marinir, Bumi Marinir Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu malam (24/2).
Mayjen TNI Tatang Sulaiman dalam sambutannya menyampaikan bahwa, berdasarkan Inpres No. 9/2015 tentang Pengelolaan Informasi Publik (PIP) atau Government Public Relations (GPR) yang berlaku untuk semua Kementerian dan Lembaga Pemerintah termasuk TNI, agar menyampaikan data dan informasi tentang pelaksanaan tugas dan fungsi serta menyebarluaskannya kepada publik tentang kebijakan dan program pembangunan pemerintah.
Mayjen TNI Tatang Sulaiman dalam sambutannya menyampaikan bahwa, berdasarkan Inpres No. 9/2015 tentang Pengelolaan Informasi Publik (PIP) atau Government Public Relations (GPR) yang berlaku untuk semua Kementerian dan Lembaga Pemerintah termasuk TNI, agar menyampaikan data dan informasi tentang pelaksanaan tugas dan fungsi serta menyebarluaskannya kepada publik tentang kebijakan dan program pembangunan pemerintah.
“Selain itu juga setiap institusi pemerintah, agar dapat menyampaikan setiap kebijakan dan program pemerintah kepada publik secara cepat tepat dan menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang kebijakan dan program agar masyarakat paham dan tahu apa yang sedang dikerjakan dan bagaimana hasilnya,” ujar Kapuspen TNI.
Lebih lanjut Mayjen TNI Tatang Sulaiman menyampaikan bahwa, saat ini komunikasi publik lebih mengarah kepada bagaimana memenangkan persepsi masyarakat, karena citra positif TNI dan dukungan publik terhadap TNI dipengaruhi oleh persepsi. Kemudian Legitimasi, saat ini fungsi penerangan TNI memiliki peran penting dalam mewujudkan pemahaman publik sehingga terbentuk citra positif TNI dan dukungan publik terhadap TNI. Selanjutnya, Public trust, agar mampu mengelola informasi dengan cepat, berkualitas, dan akurat dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik. Tak luput pula tentang capturing yaitu dapat menampilkan kondisi, capaian kinerja, kebijakan TNI sesuai dengan kondisi riil. Selain itu juga diperlukan sinergi antar satuan, sehingga saling membantu dalam pelaksaanan tugas dan fungsi Puspen TNI agar tercapai hasil yang optimal serta memanfaatkan aset digital yang dimiliki untuk melakukan desiminasi informasi TNI kepada publik. (Puspen TNI)
Lebih lanjut Mayjen TNI Tatang Sulaiman menyampaikan bahwa, saat ini komunikasi publik lebih mengarah kepada bagaimana memenangkan persepsi masyarakat, karena citra positif TNI dan dukungan publik terhadap TNI dipengaruhi oleh persepsi. Kemudian Legitimasi, saat ini fungsi penerangan TNI memiliki peran penting dalam mewujudkan pemahaman publik sehingga terbentuk citra positif TNI dan dukungan publik terhadap TNI. Selanjutnya, Public trust, agar mampu mengelola informasi dengan cepat, berkualitas, dan akurat dalam rangka meningkatkan kepercayaan publik. Tak luput pula tentang capturing yaitu dapat menampilkan kondisi, capaian kinerja, kebijakan TNI sesuai dengan kondisi riil. Selain itu juga diperlukan sinergi antar satuan, sehingga saling membantu dalam pelaksaanan tugas dan fungsi Puspen TNI agar tercapai hasil yang optimal serta memanfaatkan aset digital yang dimiliki untuk melakukan desiminasi informasi TNI kepada publik. (Puspen TNI)
0 komentar: