(Tarakan, 19 April 2016). "Di Pundakmu hanya nama bangsa Indonesia, bukan lagi nama Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Kepolisian. Di Pundakmu adalah bangsa Indonesia, nama bangsa Indonesia dipertaruhkan. Begitu perintah untuk melaksanakan tugas, kamu konsentrasi terhadap apa yang harus kamu lakukan dan apa yang tidak boleh kamu lakukan, sesuai dengan hasil briefing dan hasil latihan pendahuluan," tegas Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo di hadapan pasukan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC), yang terdiri dari TNI AD, TNI AL, TNI AU dan Korps Brimob Polri, di Pangkalan Udara Tarakan, Kalimantan Utara, Senin (18/4).
Dalam pengarahannya, Panglima TNI didampingi antara lain oleh Kasad Jenderal TNI Mulyono, Kasau Marsekal TNI Agus Supriatna, Pangkostrad Letjen TNI Edy Rahmayadi, Danjen Kopassus Mayjen TNI M. Herindra, Dankormar Mayjen TNI (Mar) Buyung Lalana, Dankorpaskhas Marsda TNI Adrian Watimmena, para Asisten Panglima TNI, Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman dan Wagub Kalimantan Utara H. Udin Hianggio, B.Sc.
“Setiap saat Prajurit harus siap melaksanakan operasi, khususnya yang bernilai strategis. Maka dari itu, kembali saya tegaskan bahwa kalian (TNI AD, TNI AL, TNI AU dan Kepolisian) adalah satuan tugas negara yang melaksanakan misi negara, dan yang berhasil adalah negara,” kata Panglima TNI.
Dalam kesempatan tersebut, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengingatkan bahwa dalam setiap misi dimanapun juga, begitu dikatakan misi negara tidak pernah ada kata gagal. Sifat dari pasukan-pasukan khusus yang akan ditugaskan, maka dia harus sering berlatih, berlatih dan selalu berlatih. “Oleh karena itu, laksanakan dengan profesional sesuai bidangmu masing-masing. Tugas Komandan hanya merencanakan, mencari informasi dan kemudian melatih kamu,” pungkasnya. (Puspen TNI)
0 komentar: