Kodam Iskandar Muda Swadaya “Jamban Sehat“ untuk Masyarakat

Kehidupan masyarakat seiring dengan perkembangan zaman sudah semakin maju dan modern meninggalkan tapak tapak budaya tradisionalnya dan Kitapun  mungkin berpikiran kalau masyarakat di sekitar lingkungan kita sudah berderajat hidup sehat yang bermartabat  dan modern.

Salah satu sudut pandang  tentang derajat hidup sehat masyarakat yang baik adalah bebas dari kebiasaan buang air besar (BAB) sembarangan. Kebiasaan buang air besar sembarangan ini tentunya bukanlah sesuatu yang baru. Bagi penduduk yang berada disekitar daerah aliran sungai umumnya menjadikan sungai sebagai tempat MCK yang paling efisien yang sejatinya hal ini sangat rentan terhadap kondisi kesehatan masyarakat.

Dibeberapa tempat selain di daerah aliran sungai, sebagian masyarakat melakukan praktek  BABS menjadi pilihan, salah satunya disebabkan oleh ketidak mampuan untuk memiliki toilet.

Masalah paling menonjol dari perilaku buang air besar sembarangan ini adalah timbulnya mata rantai penyebaran bibit penyakit  karena air sanitasi dan kebersihan yang buruk dan pastinya akan berakibat pada menurunnya tingkat kesehatan seseorang.

Kodam Iskandar Muda mencermati kondisi tersebut, sehingga berupaya membantu kesulitan masyarakat, diantaranya dengan upaya peningkatan derajat hidup sehat dengan bantuan pembuatan jamban bagi masyarakat yang kurang mampu. Kegiatan bantuan jamban sehat ini masih berlangsung dan hingga saat ini telah tercatatat sebanyak  5.370 unit jamban yang telah disalurkan dari target 56.794 unit dan kini telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara tersebar di seluruh Kab/kota di Prov. Aceh ini.

Kriteria jamban yang dibuat  oleh Kodam Iskandar Muda dan satuan jajarannya antara lain :

1. Tidak mencemari air. Jarak lubang kotoran ke sumur sekurang-kurangnya 10 meter hal tersebut untuk menghindari rembesan kotoran dan mencemari sumur.
2. Tidak mencemari tanah permukaan.    Kotoran terkumpul dalam lubang sehingga tidak menyebar. Jamban yang sudah penuh dapat disedot untuk dikuras kotorannya.
3. Bebas dari serangga. Lantai jamban diplester rapat sehingga tidak terdapat celah-celah yang bisa menjadi sarang serangga lainnya.
4. Tidak menimbulkan bau  Menggunakan jamban leher angsa, dimana permukaan leher angsa selalu tergenangi oleh air sehingga kotoran dalam lubang tidak terhubung dengan udara luar.
5. Aman digunakan oleh pemakainya. Pada tanah yang mudah longsor, terdapat penguat pada dinding lubang kotoran dengan pasangan bata atau bahan penguat lain yang terdapat di daerah setempat.
6. Tidak menimbulkan pandangan yang kurang sopan. Jamban tertutup dinding keliling agar terhindar dari pandangan luar.

Semoga partisipasi Kodam Iskandar Muda ini dalam membantu masyarakat yang kurang mampu untuk mencapai derajat  kesehatan yang layak dengan pembuatan dan bantuan jamban sehat dapat bermanfaat bagi masyarakat di lingkungan sekitar kita…amin.