TNI Angkatan Laut dan Royal Australian Navy (RAN) melaksanakan Patroli Koordinasi Australia-Indonesia (Patkor Ausindo) tahun 2016 yang berlangsung selama 14 hari mulai tanggal 25 Maret s.d. 7 April 2016 di daerah perbatasan perairan laut Indonesia-Australia.
Dengan melibatkan dua kapal perang jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim yaitu KRI Sampari-628 dengan Komandan Letkol Laut (P) Irwan Sobhirin dan KRI Layang-635 dengan Komandan Mayor Laut (P) Nopriadi serta Pesud CN 235. Sedangkan unsur-unsur RAN yang terlibat dalam latihan adalah HMAS Wollongong dengan Komandan LCDR Wilson dan Pesud P3-C Orion, pemeriksaan ini bertujuan sebagai tindakan dalam hal penanganan pelanggaran hukum di laut, khususnya bagi Illegal Fishing.
Memasuki hari ke-7 Patkor Ausindo 16 KRI Layang-635 telah memeriksa dua kapal ikan Indonesia yang sedang melaksanakan pencarian ikan di dekat perbatasan Indonesia-Australia tepatnya di laut Sawu. Penangkapan dua kapal ikan yang diperiksa yaitu KM. Damasha dengan Nahkoda Rukiyan dan KM. Varia Bintang dengan Nahkoda Kapal Soriyanto B. Rasbin.
Dalam pemerikasaan yang dilaksanakan tim pemeriksa KRI Layang-365 meliputi surat-surat dan muatan, dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan barang illegal maupun tangkapan ilegal. Selanjutnya kapal ikan berbendera Indonesia dengan jumlah awak kapal masing-masing 35 orang dilepas, khusus KM. Varia Bintang di perintahkan Komandan KRI Layang-635 untuk segera kembali dikarenakan Surat Ijin Penangkapan Ikan (SIPI) akan segera habis masa berlakunya. (Dispenarmatim)
0 komentar: