“Akhir-akhir ini aparat intel mencium gelagat munculnya kembali Aksi
dari kelompok Komunis Gaya Baru (KGB)”, ucap Danden Inteldam Jaya. Info
yang didapatkan aparat di lapangan, terkait rencana pemutaran film “Pulau Buru
Tanah Air Beta” di Guest House Jl. Sam Ratulangi No. 9-5
Menteng, Jakarta Pusat.
Film ini disinyalir memutarbalikkan fakta dengan menceritakan negara
telah melakukan perbuatan kejam dan tidak manusiawi dengan membuang
warga ke pulau Buru, dengan tujuan untuk meraih simpati masyarakat awam
terutama generasi muda yang sebelumnya tidak mengetahui dan mendapat
cerita langsung kekejaman PKI 1965.
"Kita berupaya kegiatan ini
agar tidak dilaksanakan, karena jika dilaksanakan akan memancing reaksi
dari Ormas yang selama ini menentang Komunis di Indonesia, yang akan
berujung bentrok dan akan merugikan banyak pihak”, tegas Danden Intel.
Aparat Intelijen Kodam Jaya diibaratkan sebagai mata dan telinga yang selalu siap mengawasi setiap perubahan situasi di wilayah akan selalu waspada terhadap segala upaya yang dilakukan oleh KGB.
Menurut Dandenintel, tanda-tanda kebangkitan atau kemunculan komunisme di Indonesia dengan istilah Komunisme Gaya Baru (KGB) sudah nampak dengan berbagai cirinya. Pembedanya terletak pada warna dan kualitasnya. Jika dahulu pendekatan yang lebih dominan dilakukan oleh Komunis yaitu melalui kekerasan/pembunuhan namun sekarang ini melalui pendekatan strategis dengan soft power.
Komunisme bergerak melalui seluruh sendi kehidupan baik di legislatif, eksekutif atau merayap di tengah-tengah masyarakat Indonesia. KGB juga bergerak melalui partai-partai yang berhaluan mendukung kepada keberadaan Komunis.
Menghadapi situasi seperti sekarang ini, Kodam Jaya melalui aparat Intelijen dan komando kewilayahan terus memantau setiap ancaman yang ditimbulkan oleh Komunis Gaya Baru ini, walaupun cara yang mereka lakukan sekarang ini secara terselubung dan berkedok sosial. Cara ini membuat masyarakat menjadi terninabobokan dan mereka menebarkan anggapan bahwa faham komunis itu tidaklah berbahaya.
Kodam Jaya juga berupaya memberikan sosialisasi baik internal maupun ke lingkungan sosial melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa), bahwa Pancasila merupakan ideologi bangsa yang tidak boleh dirubah-rubah. Seluruh suku bangsa di Indonesia harus tetap dipersatukan oleh ideologi Pancasila yang merupakan identitas bangsa Indonesia.
Komunisme bergerak melalui seluruh sendi kehidupan baik di legislatif, eksekutif atau merayap di tengah-tengah masyarakat Indonesia. KGB juga bergerak melalui partai-partai yang berhaluan mendukung kepada keberadaan Komunis.
Menghadapi situasi seperti sekarang ini, Kodam Jaya melalui aparat Intelijen dan komando kewilayahan terus memantau setiap ancaman yang ditimbulkan oleh Komunis Gaya Baru ini, walaupun cara yang mereka lakukan sekarang ini secara terselubung dan berkedok sosial. Cara ini membuat masyarakat menjadi terninabobokan dan mereka menebarkan anggapan bahwa faham komunis itu tidaklah berbahaya.
Kodam Jaya juga berupaya memberikan sosialisasi baik internal maupun ke lingkungan sosial melalui Bintara Pembina Desa (Babinsa), bahwa Pancasila merupakan ideologi bangsa yang tidak boleh dirubah-rubah. Seluruh suku bangsa di Indonesia harus tetap dipersatukan oleh ideologi Pancasila yang merupakan identitas bangsa Indonesia.
Perlu sama-sama diingat bahwa komunis di Indonesia merupakan bahaya laten yang tidak pernah mati, akan tetapi hanya berubah bentuk serta akan terus berkembang dengan gaya baru. Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan sebagai support TNI dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI dari bahaya laten komunis. Oleh karena itu kita sebagai warga negara harus saling membantu dalam membendung perkembangan Paham Komunis di Indonesia. ingat “KOMUNIS SEKARANG SUDAH ADA DIMANA-MANA!!!
0 komentar: