Inspektur Jenderal (Irjen) TNI Letjen TNI Syafril Mahyudin, para pejabat teras TNI, segenap Prajurit dan PNS di lingkungan Mabes TNI serta Ibu-ibu IKKT Pragati Wira Anggini yang beragama Islam, mengikuti ceramah rokhani dengan penceramah Ustadz Ahmad Al Habsyi, bertempat di Masjid Panglima Besar Sudirman, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (17/2/2016).
Ustadz Ahmad Al Habsyi dalam ceramahnya menyampaikan dan mengajak untuk selalu mengingat dan memuji kepada Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa dengan cara bertasbih, jangan sampai kalah dengan makhluk Tuhan lainnya, karena manusia adalah makhluk yang sempurna. “Bertasbih juga merupakan salah satu cara membuat hati kita menjadi tenang dan gembira, jauh dari kegelisahan dan kekahawatiran, bukankah itu yang diharapkan oleh manusia di zaman modern ini,” ujarnya.
Ustadz Ahmad Al Habsyi dalam ceramahnya menyampaikan dan mengajak untuk selalu mengingat dan memuji kepada Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa dengan cara bertasbih, jangan sampai kalah dengan makhluk Tuhan lainnya, karena manusia adalah makhluk yang sempurna. “Bertasbih juga merupakan salah satu cara membuat hati kita menjadi tenang dan gembira, jauh dari kegelisahan dan kekahawatiran, bukankah itu yang diharapkan oleh manusia di zaman modern ini,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Ahmad Al-Habsyi juga mengajak untuk meneladani Nabi Muhammad SAW yang selalu menebarkan kasih sayang terhadap semua makhluk Allah SWT walaupun dalam keadaan perang sekalipun. Salah satu sabda Nabi Muhammad SAW disebutkan, ada dua pasang mata yang tidak akan disentuh atau diharamkan api neraka, yaitu sepasang mata yang selalu menangisi akan dosa-dosa yang telah diperbuat dan sepasang mata yang selalu terjaga menjaga keamanan walaupun bahaya mengancam nyawanya. Dalam menaikan derajat ketaqwaan dan keimanannya, manusia selalu diuji oleh Allah SWT. Keberhasilan ujian terhadap manusia akan meningkatkan derajat dan kemuliaannya di sisi Allah SWT.
Mengakhiri ceramahnya, Ustadz Ahmad Al-Habsyi mengingatkan bahwa dalam menjalani kehidupan di dunia, manusia diharuskan untuk selalu berusaha berbuat baik terhadap sesama sebagai bekal untuk menghadapi hari akhir. “Salah satu upaya untuk meningatkan kerukunan umat beragama yaitu dengan jalan silaturohmi dan selalu berbuat ramah, karena dapat memberikan kemuliaan di mata Allah SWT. Rumus yang paling sederhana dalam kehidupan, berbuat kebaikan akan menuai kebaikan dan selalu tawadhu (rendah hati),” pungkasnya.
Mengakhiri ceramahnya, Ustadz Ahmad Al-Habsyi mengingatkan bahwa dalam menjalani kehidupan di dunia, manusia diharuskan untuk selalu berusaha berbuat baik terhadap sesama sebagai bekal untuk menghadapi hari akhir. “Salah satu upaya untuk meningatkan kerukunan umat beragama yaitu dengan jalan silaturohmi dan selalu berbuat ramah, karena dapat memberikan kemuliaan di mata Allah SWT. Rumus yang paling sederhana dalam kehidupan, berbuat kebaikan akan menuai kebaikan dan selalu tawadhu (rendah hati),” pungkasnya.
Dalam waktu yang bersamaan personel Mabes TNI, Mabes TNI AL dan Mabes TNI AU yang beragama Hindu dalam rangka menyongsong peringatan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1938 yang jatuh pada tanggal 9 Maret 2016 juga mengikuti kegiatan keagamaan di Pura Tri Jaya Dharma, Mabes TNI Cilangkap, dengan penceramah Drs. I Ketut Budiasa, S. Ag., M. Fil.
Drs. I Ketut Budiasa, S. Ag., M. Fil, dalam ceramahnya antara lain mengatakan bahwa di dalam Peringantan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1938, bagi umat Hindu pada hakekatnya adalah pembaharuan tekad dan semangat penghayatan serta pengamalan ajaran Tri Hita Karana secara utuh dengan sarana menjalin komunikasi dan hubungan yang penuh keseimbangan, keselarasan dan keharmonisan antara manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Kuasa, manusia dengan sesama manusia dan antara manusia dengan lingkungan.
Sementara itu untuk personel Mabes TNI, Mabes TNI AL dan Mabes TNI AU yang beragama Nasrani, melaksanakan kegiatan keagamaan di Gereja Bukit Kasih, Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta Timur. (Puspen TNI)
Drs. I Ketut Budiasa, S. Ag., M. Fil, dalam ceramahnya antara lain mengatakan bahwa di dalam Peringantan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1938, bagi umat Hindu pada hakekatnya adalah pembaharuan tekad dan semangat penghayatan serta pengamalan ajaran Tri Hita Karana secara utuh dengan sarana menjalin komunikasi dan hubungan yang penuh keseimbangan, keselarasan dan keharmonisan antara manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Kuasa, manusia dengan sesama manusia dan antara manusia dengan lingkungan.
Sementara itu untuk personel Mabes TNI, Mabes TNI AL dan Mabes TNI AU yang beragama Nasrani, melaksanakan kegiatan keagamaan di Gereja Bukit Kasih, Mabes TNI AL Cilangkap, Jakarta Timur. (Puspen TNI)
0 komentar: