(Bireuen. 25 Februari 2016). Memelihara dan meningkatkan kemampuan menembak prajurit merupakan upaya dalam pembinaan satuan dalam rangka mendukung tantangan tugas yang semakin komplek, salah satunya dengan melaksanakan menembak dengan metode driil kering acu bidik yang rutin dilaksanakan oleh Prajurit Yonif 113/Jaya Sakti di sela-sela kegiatan minggu militer di lapangan Tembak Markas Yonif 113, Bireun, Rabu (24/2).
Pasi 2/Ops Yonif 113/JS Lettu Inf Simon F. Pasaribu mengatakan, kegiatan yang rutin dilaksanakan selama 30 menit usai pelaksanaan apel pagi tersebut, selain untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan menembak anggotanya, juga untuk menghadapi perlombaan Peleton Tangkas (Tontangkas) tingkat Kodam dan TNI AD.
"Kegiatan menembak bukan hannya sekedar menarik picu dan mengenai saasaran, namun sesungguhnya membutuhkan proses yang teliti mulai dari membuat gambar bidik, mengatur nafas dan menentukan ritme dalam menarik picu hingga peluru tepat menuju sasaran yang diinginkan", paparnya.
Lebih lanjut, Lettu Inf Simon F. Pasaribu menegaskan, melalui metode driil kering acu bidik ini sangat baik untuk meningkatkan kemampuan menembak prajurit, dengan latihan rutin seperti ini teknik mengambil gambar bidik, teknik mengatur nafas dan cara menarik picu senjata prajurit akan semakin terasah, dan tentunya prajurit akan lebih mengenal karakter senjata masing-masing.
"Dengan teknik tersebut yang terus berulang-ulang, dapat diyakini prajurit akan dapat dengan cepat memiliki kemampuan menembaknya hingga tingkat mahir", lanjutnya.
Untuk melakukan proses tersebut, dibutuhkan persiapan fisik, mental dan bakat serta keahlian khusus . Perawatan senjata juga harus diperhatikan, senjata harus dalam keadaan bersih sebelum, saat dan sesudah latihan menembak agar mekanisme kerja senapan tetap terawat dengan baik. (Pendam IM)
0 komentar: